THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

31 Oktober 2009

Pakaian Tertutup Kurangi Resiko Kelainan Kulit

Situbondo - Paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama dan terus-menerus dapat menyebabkan kelainan kulit yang lama-kelamaan bisa menimbulkan tumor kulit. Kemudian untuk mengurangi dampak dari paparan sinar matahari pemakaian pakaian tertutup telah terbukti mengurangi resiko terkena kelainan kulit.
Demikian disampaikan pakar kesehatan Universitas Ibrahimy Situbondo (UIS), dr. Faisal nasrullah ketika mengemukakan busana syar'i dalam perspektif kesehatan dalam Seminar dan Diskusi ”Gaul Oke, tapi Syar’i” di Kampus Terpadu UIS Selasa (27/10/2009).
Lebih lanjut Dosen Pendidikan Dokter UIS ini menuturkan saat ini masyarakat khususnya remaja cenderung banyak yang memakai baju yang terbuka dan juga ketat. Padahal dalam segi kesehatan hal tersebut dapat mengganggu kinerja organ tubuh. ”Kulit yang tidak tertutupi pakaian karena terkena sinar ultraviolet lama-kelamaan akan terjadi kelainan kulit. Sedangkan penggunaan pakaian ketat akan menggangu kelancaran aliran darah yang mengalir dalam tubuh,” urai Faisal.
  Faisal memaparkan sebagai seorang manusia dalam berpakaian tetap perlu menjaga kesehatan. ”Memakai pakaian yang bersih, memakai pakaian yang tidak ketat karena jika ketat akan menyebabkan timbulnya jamur dan pada intinya kita memakai pakaian syar'i itu pakaian yang bersih,sehat serta tertutup,” tutur Faisal. (vic)

27 Oktober 2009

SANTUNAN SEORANG MUSLIM

  santunan orang - orang mukmin bermacam ragam : 

  • bisa dengan harta, 
  • pengaruh, 
  • tenaga, dan 
  • pengabdian ( jasa ).
   juga dengan nasehat dan bimbingan, do'a dan tenggang rasa, serta dengan turut berduka cinta.
santunan yang bagaimana adalah tergantung dari tinggi rendahnya keimanan

05 Oktober 2009

BENARKAH BOM BUNUH DIRI ITU BENTUK JIHAD?

  1. Islam adalah agama yang datang untuk memperbaiki, bukan merusak.
  2. Barangsiapa yang membunuh seorang muslim dengan sengaja maka dia masuk neraka jahannam, Allah murka kepadanya, dan Allah akan melaknatnya.
  3. Tidak boleh membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah tanpa hak yang benar
  4. Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena tiga perkara: orang yang membunuh, orang yang berzina tetapi telah menikah, dan orang yang murtad. Ini dengan catatan bahwa yang menghukumnya adalah pihak yang berwajib.
  5. Membunuh orang kafir yang berada dalam perlindungan/ perjanjian orang-orang Islam adalah haram bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa dia tidak akan mencium bau surga.
  6. Islam melarang seorang muslim bunuh diri.
  7. Orang yang mati karena bunuh diri kelak akan disiksa dengan cara yang sama bagaimana dia bunuh diri.
  8. Tidak ada maslahatnya melakukan bom bunuh diri seperti yang terjadi akhir-akhir ini, justru yang ada malah kaum muslimin manjadi alergi dengan sunnah, orang yang berjenggot –karena sunnah- dianggap teroris, dan sebagainya.
  9. Diantara keyakinan Ahlussunnah adalah wajib taat kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerinthakan untuk berbuat kemaksiatan, meskipun mereka adalah pemerintah yang dzalim. Bukan justru gampang-gampangnya mengkafirkan pemerintah sehingga menyebabkan munculnya bom-bom disana-sini yang sebenarnya akarnya adalah karena menanggap pemerintah telah kafir.
  10. Keyakinan Ahlussunnah, bahwa berhukum dengan selain hukum Allah adalah dosa besar, tetapi tidak secara otomatis kafir.
  11. Penafsiran Ibnu Abbas atas ayat Allah, ”Dan siapa yang berhukum dengan hukum selain Allah adalah kafir”, yang dimaksud adalah ”kufrun duuna kufrin”, artinya kufur yang tidak mengkafirkan. Atsar ini shahih.
  12. Sebagai penguat lagi adalah Raja Najasyi, seorang raja yang menyembunyikan ke-Islamannya, yang tentu saja dalam pemerintahnya tidak berhukum dengan hukum Allah, tetapi Nabi justru melaksanakan sholat ghoib ketika Raja Najasyi meninggal, yang hal ini menandakan bahwa Raja Najasyi adalah muslim yang tidak kafir karena tidak berhukum dengan hukum Allah dalam pemerintahnya. Seandainya Raja Najasyi kafir karena tidak berhukum dengan hukum Allah dalam pemerintahnya, tentu Nabi dan sahabat tidak akan mensholatinya
  13. Masalah mengkafirkan seorang muslim adalah perkara yang sangat berat, justru dalam sebuah hadits dikatakan bahwa jika seseorang menuduh orang kafir, maka bisa kembali tuduhan tersebut kepada si penuduh jika tuduhan tersebut tidak benar
  14. Ahlusunnah bersepakat dalam masalah mengkafirkan seseorang harus terpenuhi padanya (yang melakukan perbuatan kufur) empat syarat: (1). Orang yang melakukannya telah baligh dan berakal. (2). Orang tersebut melakukannya dengan kerelaan, tanpa adanya paksaan. Dengan dalil kisahnya Ammar bin Yasir. (3). Sudah tegak padanya hujjah/ dalil, dia sudah paham hujjah yang disampaikan dan tidak ada syubhat. (4). Dia melakukan kekufuran tersebut tidak karena muta-awwil / adanya syubhat sehingga menganggapnya sebagai suatu hal yang diperbolehkan. Dengan dalil kisah Muadz bin Jabbal radliyallahu’anhu yang sujud kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
  15. Syaikhul Islam mengatakan: ”Tidaklah kaum muslimin memberontak kepada pemimpin yang sah, kecuali Allah akan berikan kepada mereka berbagai macam kehinaan.”
  16. Terjadinya pemimpin-pemimpin yang dzalim itu semua adalah kesalahan rakyatnya. Allah tidak akan memberikan suatu pemimpin suatu kaum melainkan sesuai dengan keadaan rakyatnya. (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)
  17. Pemimpin adalah cermin bagi rakyatnya (Ibnu Qayyim)
  18. Terlarangnya mencela pemerintah dihadapan khalayak ramai.
  19. Menasehati pemerintah adalah dengan cara yang baik, dan dengan menyendiri dengan mereka. Nabi bersabda, ”Barangsiapa yang ingin menasehati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Jika penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik dan bila si penguasa itu enggan (tidak menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya.” (HR. Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah).

BAGAIMANA CARA MENCINTAI ALLAH

 Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, 
ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. 
Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". (Ali Imran: 31)
  
  Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda,

"Tidaklah beriman (secara sempurna) salah seorang dari kamu 
sehingga aku
lebih ia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia." (HR.
Al-Bukhari)
  
*       Ayat di atas menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah 
adalah
dengan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Salam. Menta'ati apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang
beliau larang, menurut hadits-hadits shahih yang beliau jelaskan kepada
umat manusia. Tidaklah kecintaan itu dengan banyak bicara dengan tanpa
mengamalkan petunjuk, perintah dan sunnah-sunnah beliau.
  
  Adapun hadits shahih di atas, ia mengandung pengertian bahwa
iman seorang muslim tidak sempurna, sehingga ia mencintai Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Salam melebihi kecintaannya terhadap anak, 
orang
tua dan segenap manusia, bahkan sebagaimana ditegaskan dalam hadits lain
hingga melebihi kecintaannya terhadap dirinya sendiri. 

Pengaruh kecintaan itu tampak ketika terjadi pertentangan antara
perintah-perintah dan larangan-larangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Salam dengan hawa nafsunya, keinginan isteri, anak-anak serta segenap
manusia di sekelilingnya. Jika ia benar-benar mencintai Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Salam, ia akan mendahulukan perintah-perintahnya
dan tidak menuruti kehendak nafsunya, keluarga atau orang-orang di
sekelilingnya. Tetapi jika kecintaan itu hanya dusta belaka maka ia akan
mendurhakai Allah dan RasulNya, lalu menuruti setan dan hawa nafsunya.
  
  Jika anda menanyakan kepada seorang muslim, "Apakah anda
mencintai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam ?" Ia akan menjawab,
"Benar, aku korbankan jiwa dan hartaku untuk beliau." Tetapi jika
selanjutnya ditanyakan, "Kenapa anda mencukur jenggot dan melanggar
perintahnya dalam masalah ini dan itu, dan anda tidak meneladaninya
dalam penampilan, akhlak dan ketauhidan Nabi?"

Dia akan menjawab, "Kecintaan itu letaknya di dalam hati. Dan
alhamdulillah, hati saya baik." Kita mengatakan padanya, 
"Seandainya
hatimu baik, niscaya akan tampak secara lahiriah, baik dalam penampilan,
akhlak maupun keta'atanmu dalam beribadah mengesakan Allah semata. Sebab
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda,

"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging.
Bila ia baik maka akan baiklah seluruh jasad itu, dan bila ia rusak maka
akan rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
  
* Suatu kali, penulis bersilaturrahim kepada seorang dokter
muslim. Penulis melihat banyak gambar orang laki-laki dan perempuan di
pajang di dinding. Penulis lalu mengingatkannya dengan larangan
Rasulullah dalam soal memajang gambar-gambar. Tetapi ia menolak sambil
mengatakan, "Mereka kawan-kawan saya di universitas."

Padahal sebagian besar dari mereka adalah orang-orang kafir. Apalagi
para wanitanya yang memperlihatkan rambut dan perhiasannya di dalam
gambar tersebut, dan mereka berasal dari negeri komunis. Sang dokter ini
juga mencukur jenggotnya. Penulis berusaha menasihati, tetapi ia malah
bangga dengan dosa yang ia lakukan, seraya mengatakan bahwa ia akan mati
dalam keadaan mencukur jenggot.

Suatu hal yang mengherankan, dokter yang melanggar ajaran-ajaran
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam tersebut mengaku bahwa ia
mencintai Nabi. Kepada penulis ia berkata, "Katakanlah wahai Rasulullah,
aku ada dalam perlindunganmu!"

Dalam hati penulis berkata, "Engkau mendurhakai perintahnya, bagaimana
mungkin akan masuk dalam perlindungannya. Dan, apakah Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Salam akan rela dengan syirik tersebut?
Sesungguhnya kita dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam berada di
bawah perlindungan Allah semata."
  
  Kecintaan kepada Rasulullah adalah tidak dengan menyelenggarakan
peringatan, pesta, berhias, dan menyenandungkan syair yang tak akan
lepas dari kemungkaran. Demikian pula tidak dengan berbagai macam bid'ah
yang tidak ada dasarnya dalam ajaran syari'at Islam. Tetapi, kecintaan
kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam adalah dengan mengikuti
petunjuknya, berpegang teguh dengan sunnahnya serta dengan menerapkan
ajaran-ajarannya. 

Sungguh, alangkah indah ungkapan penyair tentang kecintaan sejati di
bawah ini.

"Jika kecintaanmu itu sejati,niscaya engkau akan menta'atinya.
Sesungguhnya seorang pecinta, kepada orang yang dicintainya akan selalu
ta'at setia."

 
Taken from kitab Al Firqotun Naajiyah JALAN GOLONGAN YANG SELAMAT karya
Syaikh Muhammad Ibn Jamil Zainu

04 Oktober 2009

FADILAH SURAH AL- FATIHA


FADHILAT DAN KHASIAT AL-FATIHAH

Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
"Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran"
Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:
"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya." dan
"Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."
                        Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rosak.
                        Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.
  • Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.


  • Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.


  • Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
          "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."
  • Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:

          "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati........"
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':
"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t."
  • Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.


  • Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.


  • Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.


  • Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah s.w.t.


  • Mengubati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh.


  • Mengubati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:

           "Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".
  • Mengubati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:

           "Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".
  • Adapun faedah dan khasiat dari Surah Al-Fatihah ialah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)


Sabda Nabi Muhammad s.a.w."
"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:
  • Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, cuba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.


  • Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.


  • Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:

          "Al-Fatihah itu menjadi ubat tiap-tiap penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."
  • Lalu mengucapkan "Yaa Rabbi" sebanyak 5 kali.


  • Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:

           "Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sihatkanlah, Engkaulah yang menyihatkan".